Bayangkan seseorang yang memiliki gaji cukup, tetapi selalu merasa kekurangan di akhir bulan.
Atau, seseorang yang tergiur investasi online dan berakhir kehilangan seluruh tabungannya.
Fenomena ini semakin sering terjadi di era digital yang serba cepat. Inilah alasan mengapa literasi keuangan bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan utama di zaman sekarang.
Apa Itu Literasi Keuangan?
Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam memahami dan mengelola aspek keuangan pribadi, termasuk anggaran, tabungan, investasi, dan utang.
Dijelaskan oleh OECD (2012), bahwa literasi keuangan mencakup seluruh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk membuat keputusan keuangan secara bijak.
Mengapa Penting di Era Digital?
Era digital menghadirkan berbagai kemudahan, tetapi juga risiko. Layanan keuangan kini bisa diakses hanya lewat ponsel. Namun, di balik kemudahan itu, ada:
- Pinjaman online instan dengan bunga tinggi
- Investasi bodong yang menjanjikan keuntungan cepat
- Penipuan digital seperti phishing dan skema ponzi
Tanpa literasi keuangan yang cukup, kita sangat rentan menjadi korban.
Risiko dan Tantangan Keuangan DigitalRisiko | Dampak |
---|---|
Konsumtif karena belanja online | Keuangan jebol tiap akhir bulan |
Pinjaman tanpa perhitungan | Terjebak utang berbunga tinggi |
Informasi keuangan tidak valid | Salah mengambil keputusan finansial |
Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Secara Praktis
- Catat Pengeluaran Harian: Gunakan aplikasi keuangan seperti Money Lover atau Catatan Keuangan.
- Ikuti Edukasi Keuangan Gratis: misalnya lewat Webinar dari Otoritas jasa keuangan, bank, dan komunitas finansial boleh jadi sumber ilmu yang berguna.
- Hindari Pinjaman Online Ilegal: Periksa legalitas di situs resmi OJK: cekfintech.id
- Pahami Produk Investasi: Jangan tergiur keuntungan cepat. Lakukan riset dan pahami risikonya.
Di tengah derasnya arus digitalisasi, literasi keuangan adalah perisai utama agar kita tidak terjebak dalam risiko keuangan. Dengan pengetahuan yang cukup, kita bisa mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas dan aman.
"Literasi keuangan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga perubahan perilaku." — Sujana (2016)
Ajakan Bertindak
📱 Unduh aplikasi keuangan sekarang juga.
📘 Ikuti satu webinar literasi keuangan bulan ini.
💡 Cermati tawaran investasi yang masuk ke kotak masuk Anda.
💬 Bagikan artikel ini kepada orang-orang di sekitar Anda agar makin banyak yang melek finansial!
Referensi
- OECD (2012). Financial Literacy and Education.
- OJK (2022). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan.
- Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014). The Economic Importance of Financial Literacy.
- Sujana, E. (2016). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar